KONSEP PENERIMAAN

KONSEP PENERIMAAN ATAU 

PENJUALAN PRODUK


Penerimaan perusahaan berasal dari hasil penjualan produk yang diproduksinya. Sehingga secara umum penerimaan perusahaan merupakan penjumlahan  dari jumlah produk yang dijualnya dikalikan dengan harganya. Penerimaan perusahaan ini dikategorikan menjadi penerimaan total (TR = Total Revenue), penerimaan rata-rata (AR = Average Revenue) dan penerimaan marginal (MR = Marginal Revenue).

 

1.     Total Revenue (TR)

TR adalah keseluruhan penerimaan yang diterima perusahaan dari penjualan outputnya kepada konsumen.

Romus Total Revenue (TR) :

 


 

2.     Average Revenue (AR)

AR adalah penerimaan yang didapatkan perusahaan dari setiap unit output yang terjual.

Rumus average revenue :

 



3.     Marginal Revenue (MR)

MR adalah besarnya kenaikan penerimaan total (TR) yang disebabkan oleh tambahan penjualan output sebanyak satu unit.

Rumus marginal revenue :


 


 

 

4.     Laba atau rugi

Kegiatan ekonomi perusahaan tidak akan berhenti pada posisi BEP. Perusahaan akan memaksimalkan laba dan menimalkan kerugian. Rumus menghitung laba atau rugi sebagai berikut 

Rumus laba :


digambarkan sebagai berikut :

Perbedaan Laba Bisnis dan Laba Ekonomis

Laba sering dibedakan menjadi laba bisnis (laba usaha, business profit atau laba akuntansi) dengan laba ekonomis (economic profit). Laba bisnis adalah laba yang diperhitungkan di dalam perhitungan bisnis atau akuntansi, sedangkan laba ekonomis diperhitungkan secara ekonomis.

Laba bisnis adalah selisih antara penerimaan total (TR) dengan total biaya eksplisit (explicit costs). Biaya eksplisit adalah pengeluaran tunai yang benar-benar terjadi. Sedangkan laba ekonomis adalah selisih antara TR dengan total biaya eksplisit dan biaya implisit (implicit costs). Biaya implisit  adalah pengeluaran bukan tunai yang dapat berupa pengorbanan waktu, kerja atau usaha. Pengeluaran ini diukur berdasarkan harga pasar.

 

Contoh Perhitungan Laba Bisnis dan Laba Ekonomis 

Amir adalah seorang pedagang  mi baso yang menjual mi basonya dengan cara berkeliling kampung menggunakan gerobak dorong. Ia membeli bahan-bahan jualannya berupa mi, bumbu dan daging sapi dan membuat baso sendiri. Misalkan ia membeli bahan-bahan jualannya senilai Rp200.000,00. Apabila dari hasil penjualan mi baso dengan cara berkeliling kampung memperoleh pendapatan Rp350.000,00, maka apabila ditanya oleh orang lain ia akan mengatakan bahwa laba yang diperolehnya sebesar Rp150.000,00 (=Rp350.000,00 - Rp200.000,00). Laba sebesar Rp150.000,00 merupakan laba bisnis dan pengeluaran sebesar Rp200.000,00 merupakan biaya eksplisit.

Dari sudut ekonomi, maka laba yang diperolehnya tidak sebesar itu, karena harus diperhitungkan biaya implisitnya. Biaya implisit yang harus diperhitungkan adalah biaya pembuatan baso dan biaya  untuk menjual mi baso berkeliling kampung. Untuk menghitung kedua biaya ini didasarkan pada harga pasar, yaitu upah yang biasa dibayarkan untuk membuat baso dan upah untuk menjualkannya secara berkeliling kampung. Misalnya, apabila Amir mengupah orang lain membuat baso harus membayar Rp30.000,00 dan upah untuk menjualkan mi baso keliling kampung adalah sebesar Rp50.000,00, maka laba ekonomis sebesar Rp70.000,00 (= Rp350.000,00 - Rp200.000,00 - Rp30.000,00 - Rp50.000,00), dimana biaya implisit sebesar Rp80.000,00.



5.    Litik impas dan Laba Maksimum 

5.1. Titik Impas (Break Even Point / BEP) 

BEP adalah dimana biaya operasional yang digunakan sama besarnya dengan pendapatan yang didapat.

Kondisi keuangan yang Anda keluarkan untuk bisnis tidak untung maupun rugi sehingga berada di posisi yang seimbang.

Break Even Point atau BEP merupakan titik dimana jumlah pendapatan sama dengan jumlah pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang/jasa atau yang disebut dengan titik impas.

Lebih jelasnya, Harahap pada bukunya Analisis atas Laporan Keuangan (2004) menjelaskan bahwa BEP merupakan kondisi dimana perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Itu artinya semua biaya yang dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk.

Dengan demikian perusahaan mengalami  break even point (BEP) jika total penerimaan (TR) sama dengan total biaya (TC).  Rumus BEP sebagai berikut :

 


 




Contoh soal

Perusahaan gerabah milik Anto dalam proses produksi memerlukan biaya tetap (TFC) sebesar Rp15.000.000,00 dan biaya variable rata-rata (AVC) setiap gerabah Rp25.000,00. Harga gerabah setiap unit Rp75.000,00. Berapa output atau jumlah produksi jika perusahaan ingin mencapai titi impas?

Pembahasan :








Jadi perusahaan memperoleh titk impas pada saat produksi 300 unit. Perusahaan akam memperoleh keuntungan jika memproduksi gerabah lebih 300 unit.  Dan perusahaan akan menderita kerudian bila memproduksi kurang dari 300 unit.

 

BEP Metode Grafik

Selain dengan metode persamaan, BEP atau Break Even Point dapat digambarkan melalui metode grafik.

Grafis BEP akan menunjukkan volume penjualan pada sumbu x atau garis horizontal dan biaya akan terletak pada sumbu y atau garis vertikal.

Nah, titik impas atau BEP terletak pada perpotongan antara garis volume penjualan dan garis biaya.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat grafik di bawah ini.










Pada grafik tersebut, irisan pada sebelah kiri garis BEP merupakan sisi kerugian (loss) dan sebelah kanan merupakan sisi laba (profit).

Grafik BEP mampu mempermudah pengusaha untuk melihat dan mengevaluasi perubahan volume tahun lalu dan memproyeksikan volume penjualan pada tahun selanjutnya.


5.2. Laba Maksimum

Kondisi keuntungan maksimum perusahaan terjadi pada titik yang menunjukan dimana MR = MC. Saat MR lebih besar dari pada MC perusahaan masih memungkinkan menambah unit produksi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi. Namun saat MR lebih kecil dari MC perusahaan lebih baik mengurnagi produksi karena saat itu tambahan keuntungan menjadi lebih kecil akibat tambahan biaya yang lebih besar.  

 







LATIHAN SOAL

Isilah tabel berikut. Berdasarkan tabel berikut tentukan laba maksimum perusahaan ini dan gambarlah grafik laba maksimumnya!




2 komentar:

  1. Saya agak susah memahami materi ini bagian BEP Metide Grafik

    BalasHapus
  2. mohon nanti ketika luring di jelaskan ekonomi dalam bab perhitungan ini

    BalasHapus