KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

 

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI


PETA KONSEP



Pengertian, Penggolongan, Cabang, Masalah, Metodologi dan Manfaat

 

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi – 

Sejak ditulis dan diterbitkannya buku berjudul “The Wealth of Nation” pada tahun 1776 oleh Smith, Ilmu ekonomi mengalami perkembangan yang pesat. Tahun 1776 itu sering dianggap sebagai tahun kelahiran ilmu ekonomi. Smith pun disebut sebagai bapak ilmu ekonomi.

 

lmu ekonomi semakin berkembang dan gagasan Smith menjadi dasar bagi ahli ekonomi lainnya, yaitu Malthus, Ricardo, dan John Stuart Mill. Para ahli ekonomi yang disebut belakangan ini dikelompokkan sebagai ahli ekonomi klasik.

Ahli ekonomi klasik ini kemudian dikembangkan oleh Mazhab Austria lalu dilanjutkan oleh Leon Walras, Alfred Marshall, dan lain-lain pada tahun 1890-an, kemudian melahirkan perkembangan bagian teori ekonomi yang dikenal sebagai teori ekonomi mikro.

Keadaan ekonomi yang terjadi pada tahun 1930-an memunculkan ahli ekonomi baru. Pada tahun 1936, lahir sebuah buku “The General Theory of Employment, Interest and Money” yang diterbitkan oleh John Maynard Keynes seorang ekonom besar berhasil melahirkan karya lain di bidang ekonomi.

Karya tersebut meyakinkan para ahli ekonomi maupun para stakeholder dalam mengatasi krisis-krisis ekonomi yang dialami pada masa itu. Kedua karya besar tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan khususnya ilmu ekonomi terus berkembang baik di negara maju maupun negara berkembang.

1. Pengertian Ilmu Ekonomi

Kata ekonomi berasal dari bahasa bahasa Yunani yaitu “oikonomia”, yang berarti manajemen rumah tangga. Asal kata “oikos” yang berarti keluarga atau rumah tangga, dan “nomos” yang berarti peraturan, aturan, atau hukum. “Oikonomia” diartikan sebagai aturan masyarakat sebagai hukum kodrat yang menetapkan rumah tangga yang baik.

Sedangkan ilmu, dalam Kamus Besar Indonesia adalah suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan itu.

Jadi, ilmu ekonomi seperti dikemukakan oleh Bapak ilmu ekonomi, Smith mendefinisikan ilmu ekonomi secara sistematis mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan.

Sadono Sukirno (2016) dalam bukunya Mikroekonomi mendefinisikan ilmu ekonomi untuk menganalisis biaya dan keuntungan serta memperbaiki corak penggunaan sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Dalam buku yang berjudul “Economic” karya Paul Samuelson disebutkan bahwa ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki alternatif-alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditas untuk dilanjutkan menyalurkannya baik saat ini maupun di masa mendatang kepada berbagai individu maupun kelompok yang ada pada suatu masyarakat.

Menurut Bangun (2007), ilmu ekonomi berawal dari adanya kesenjangan “gap” antara sumber daya “resources” yang tersedia dengan keinginan manusia. Seperti yang telah diketahui bahwa sumber daya dengan keinginan manusia memiliki sifat yang berbeda. Sumber daya memiliki sifat terbatas sedangkan keinginan manusia tidak terbatas. Maka timbullah kesenjangan di antara keduanya yang mengakibatkan problem yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya.

Robert B Ekelund Jr dan Robert D Tollison menerangkan, economics is that the study of how individual and societies, experiencing virtually limitless wants, prefer to allocate scarce resources to best satisfy their wants.

Yang berarti ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang dan masyarakat yang mempunyai keinginan tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas demi memenuhi keinginan mereka.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh para pakar, jelas bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas.

2. Penggolongan Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi digolongkan menjadi tiga kelompok dasar yaitu kelompok ekonomi deskriptif, kelompok teori ekonomi, dan kelompok ekonomi terapan.









a. Ekonomi Deskriptif (Descriptive Economics)

Kelompok ekonomi deskriptif bekerja dengan mengumpulkan informasi-informasi atau keterangan faktual mengenai masalah ekonomi serta menggambarkan keadaan perekonomian yang sebenarnya terjadi di masyarakat.

Ekonomi deskriptif memberikan penjelasan yang melibatkan penentuan awal (identifikasi), memberikan pengertian, kompilasi informasi, pengukuran keadaan, serta pengumpulan data. Dengan aktivitas ini, diperoleh sejumlah pengetahuan tentang fakta-fakta atau data empiris yang ada, seperti contoh: jumlah Angkatan kerja, asal usul lembaga ekonomi, struktur serikat buruh, dan lain-lain.

b. Teori Ekonomi (Economic Theory)

Teori ekonomi (economic theory) merupakan ilmu yang mempelajari secara teoritis dan konsep dasar perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan alokasi atas sumber daya yang langka dalam upaya memenuhi dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Ini berarti analisis ekonomi yang menjelaskan, mencari pengertian, hubungan sebab akibat, dan cara kerja sistem ekonomi. Teori ekonomi ini merupakan kerangka konsep yang berasal dari beberapa data nyata yang disusun, diolah, serta diuji coba sehingga membentuk asumsi yang bersifat umum. Teori ekonomi ini dibagi menjadi dua yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro.

1) Ekonomi makro

Bagian dari ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme kerja perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi makro meliputi fenomena ekonomi yang luas seperti tingkat pengangguran, tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, pendapatan nasional, dan tingkat harga. Tujuan ekonomi makro ini adalah untuk memahami berbagai peristiwa ekonomi dan merumuskan serta memperbaiki kebijakan ekonomi.

2) Ekonomi mikro

Ekonomi mikro merupakan bagian ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku individu serta rumah tangga produksi atau perusahaan dalam membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Contohnya adalah perilaku konsumen atau produsen, permintaan, penawaran, biaya produksi, dan lain-lain.

c. Ekonomi Terapan (Applied Economics)

Ekonomi terapan (applied economics) artinya ilmu ekonomi yang mengkaji ekonomi teori untuk diterapkan dalam kehidupan nyata di mana bersifat praktis dan dapat diterapkan di berbagai bidang.

Ekonomi terapan ini merupakan analisis ekonomi teori untuk merumuskan kebijakan dan pedoman yang tepat untuk menangani masalah ekonomi pada masalah tertentu seperti ekonomi di perusahaan, ekonomi perbankan, dan lain-lain.

 

3. Cabang Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi dibagi menjadi delapan cabang, antara lain:

a. Ilmu ekonomi moneter

Ilmu ekonomi moneter adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang uang, perbankan, dan Lembaga keuangan lainnya seperti inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang yang beredar, dan lain sebagainya.

b. Ilmu ekonomi publik

Ilmu ekonomi publik adalah cabang ilmu ekonomi yang membicarakan tentang kebijakan pemerintah dalam perekonomian. Hal-hal yang dibahas pada ilmu ekonomi publik ini antara lain APBN, APBD, utang pemerintah, pajak, retribusi, dan lain-lain.

c. Ilmu ekonomi industri

Ilmu ekonomi industri merupakan cabang ilmu ekonomi yang memfokuskan pembahasan pada interaksi perusahaan-perusahaan dalam suatu industri. Interaksi tersebut dapat berupa kinerja perusahaan maupun persaingan pada usaha. Pembahasan pada cabang ilmu ekonomi industri ini termasuk dalam lingkup ekonomi mikro.

d. Ilmu ekonomi internasional

Ilmu ekonomi internasional diartikan sebagai cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang aktivitas perekonomian antar negara. Kegiatan perekonomian ini dapat berupa transaksi perdagangan antar negara, aliran investasi negara, dan neraca pembayaran.

e. Ilmu ekonomi regional

Ilmu ekonomi regional merupakan cabang ilmu ekonomi yang antara lain membahas tentang interaksi ekonomi antar wilayah dan proses perkembangan suatu wilayah.

f. Ilmu ekonomi sumber daya alam

Ilmu ekonomi Sumber Daya Alam (SDA) merupakan cabang ilmu ekonomi yang di dalamnya membahas problematika dan alokasi sumber daya alam secara optimal dilihat dari segi ekonomi. Pokok bahasan pada ilmu ekonomi sumber daya alam meliputi eksternalitas positif dan negatif.

g. Ilmu ekonomi sumber daya manusia

Ilmu ekonomi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas faktor produksi tenaga kerja pada. Pembahasan pada cabang ini di antaranya: masalah pengangguran, upah minimum, dan tingkat pendidikan calon tenaga kerja.

h. Ilmu ekonomi syariah

Ilmu ekonomi syariah adalah ilmu ekonomi yang bertujuan menerapkan ekonomi islam. Pokok pembahasannya antara lain prinsip bagi hasil, penghapusan riba, zakat, dan lain-lain.

 

4. Masalah Ekonomi

Pada umumnya masyarakat pasti punya kebutuhan yang beraneka ragam mulai dari kebutuhan pribadi sampai kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan tersier. Kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan sangat terbatas, inilah pokok permasalahan dalam ekonomi, di mana kesenjangan antara harapan dan kenyataan, ada kesenjangan antara kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan.

Pokok masalah ekonomi:

a. Menurut aliran klasik

Pokok masalah ekonomi menurut aliran klasik ialah produksi (kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa), distribusi (kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen), dan konsumsi (kegiatan manusia mengurangi nilai guna suatu produk yaitu barang atau jasa).

b. Menurut aliran modern

Pokok masalah ekonomi menurut aliran modern adalah what (apa), how (bagaimana), dan for whom ( untuk siapa). What (apa) berarti barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan dalam jumlah berapa.

Untuk menentukan produksi maka harus mengerti barang yang dibutuhkan masyarakat, maka diperlukan memperhitungkan sumber daya alam dan sumber daya manusia. How (bagaimana) berarti membahas proses barang tersebut dibuat dan bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber daya alam yang ada dalam produksi. Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu menggabungkan.

For whom (untuk siapa barang diproduksi) berarti barang yang akan diproduksi itu untuk siapa atau lapisan masyarakat yang mana yang akan menikmati barang dan jasa yang diberikan dan bagaimana agar barang dan jasa itu sampai ke tangan konsumen.

 

 

5. Metodologi Ilmu Ekonomi

Pada umumnya, metode ilmu ekonomi dalam menganalisis masalah perekonomian dimulai dari observasi objek permasalahan, menentukan hubungan permasalahan dengan teori ekonomi yang terkait, menentukan hipotesis, mengidentifikasi permasalahan melalui pertanyaan, menentukan variabel yang akan dikaji, serta menentukan asumsi-asumsi dan model yang digunakan untuk mendapatkan solusi.

a. Melakukan observasi dan memilih teori

Observasi dan teori juga memiliki hubungan dalam bidang ekonomi. Contoh: seorang ekonom yang tinggal di negara lain di luar Indonesia mengalami kenaikan harga barang dengan cepat tergerak untuk mengadakan observasi terhadap fenomena tersebut. Ekonom tersebut bisa menggunakan teori inflasi.

Teori ini bisa saja menyimpulkan bahwa inflasi yang tinggi ini terjadi karena pemerintah mencetak uang terlalu banyak. Untuk memastikan teori ini maka ekonom tersebut mengumpulkan data kenaikan harga dan jumlah uang yang beredar dari beberapa negara berbeda.

Apabila jumlah uang yang dicetak tidak berpengaruh terhadap kenaikan harga maka ekonom tersebut akan meragukan kesesuain teori inflasi untuk menjelaskan keadaan yang ditelitinya. Apabila fakta tersebut memiliki korelasi yang kuat terhadap kenaikan harga, ekonom tersebut akan semakin yakin terhadap kebenaran teori inflasi.

b. Mengidentifikasi permasalahan serta menentukan variabel dan hipotesis

Metodologi selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan yang akan ditanyakan kepada pihak-pihak yang terkait dengan objek yang akan dianalisis harus tepat sehingga permasalahan dapat teridentifikasi dengan jelas.

Lalu variabel yang sesuai dapat ditetapkan dalam menentukan hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang terjadi, ilmu ekonomi menggunakan asumsi ceteris paribus. Istilah asumsi ceteris paribus sering kali digunakan dalam menyederhanakan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai asumsi ekonomi.

Menurut pengertian ceteris paribus, fokus perhatiannya hanya pada variabel tertentu. Sedangkan variabel lain itu tidak mempengaruhi analisis yang sedang dilaksanakan. Setelah hipotesis didapatkan, kemudian dilakukan uji hipotesis dengan berfokus pada variabel yang diteliti. Pada saat yang sama, faktor lain adalah yang diasumsikan juga diperhatikan dalam uji coba tersebut.

c. Menggunakan asumsi dan model

Keterbatasan yang biasa dihadapi oleh ilmu ekonomi antara lain:
1) Objek penyelidikan ilmu ekonomi tidak dapat dilokalisasi.
2) Dalam ilmu ekonomi, manusia adalah subjek dan objek penyelidikan. Oleh sebab itu kesimpulan dan generalisasi yang dihasilkan tidak dapat bersifat mutlak.
3) Ilmu ekonomi tidak mempunyai laboratorium untuk melakukan eksperimen ekonomi.

Beberapa ekonom memikirkan teori, menghimpun data, kemudian menganalisis data untuk membuktikan teori tersebut. Untuk mengambil suatu kesimpulan, biasanya para ekonom menggunakan metode asumsi model.

Para Ekonom membuat asumsi untuk menyederhanakan suatu problem yang rumit agar lebih mudah. Untuk mengkaji pengaruh perdagangan internasional, contohnya dapat mengasumsikan hanya terdapat dua negara yang memproduksi dua jenis barang di dunia.

Padahal dunia sebenarnya terdiri atas ratusan negara, setiap negara menghasilkan berbagai jenis barang berbeda. Dengan memahami perdagangan internasional dalam asumsi dua negara dan dua jenis barang, maka akan lebih mudah memahami perdagangan internasional.

6. Manfaat Ilmu Ekonomi

Setiap orang perlu menguasai atau mempelajari ilmu ekonomi karena setiap orang bisa saja menghadapi kelangkaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa manfaat mempelajari ilmu ekonomi di antaranya:

a. Mengajarkan cara berpikir yang dapat digunakan setiap hari ketika perlu mengambil keputusan

Cara berpikir yang dimaksud adalah tiga konsep fundamental dalam ilmu ekonomi yaitu biaya oportunitas, marginalitas, dan pasar efisien. Biaya oportunitas adalah alternatif terbaik yang dikorbankan atau dihentikan ketika mengambil suatu keputusan.

Marginalitas adalah proses menganalisis biaya atau manfaat tambahan yang timbul dari suatu keputusan. Dan pasar efisien adalah suatu pasar di mana kesempatan memperoleh laba terhapus hamper dengan seketika karena sebagian orang mencari peluang laba yang sama sehingga hanya sedikit peluang tersisa.

b. Untuk memahami masyarakat dengan lebih baik

Dengan belajar ilmu ekonomi maka dapat mencari jawaban atas beberapa pertanyaan seperti mengapa orang memutuskan untuk belanja, membangun gedung, membeli transportasi atau membuatnya, membangun pabrik, dan lain-lain.

c. Untuk memahami persoalan-persoalan global

Pemahaman yang baik mengenai ilmu ekonomi sangat penting dalam membantu seseorang memahami masalah-masalah di dunia. Contoh saja peperangan di negara lain. Perang di Irak dan serangan Venezuela pada tahun 2003 membuat pasar minyak dunia mengalami gejolak yang berdampak pada naiknya biaya energi di seluruh dunia.

 

Sumber

https://www.gramedia.com/literasi/konsep-ilmu-ekonomi/

https://www.mindmeister.com/1716303648/konsep-dasar-ilmu-ekonomi

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar