MATERI EKONOMI kelas XI
A. UANG
Materi uang dalam slide
B. PERMINTAAN UANG
Permintaan uang sendiri merupakan istilah bagi para ekonom dalam menjelaskan alasan individu atau perusahaan memegang sejumlah uang. Hmm, apa nih¸ alasanmu memegang uang sehari-hari? Mungkin untuk beli snack di minimarket atau untuk cash on delivery saat online shopping, deh.
1. TEORI KLASIK
Dalam buku Ekonomi Moneter (2008) karya Imamudin Yuliadi, dijelaskan bahwa menurut kaum klasik permintaan uang ditentukan oleh besarnya volume transaksi ekonomi yang bersifat proporsional terhadap pendapatan nasional. Jadi, menurut kaum klasik, permintaan uang hanya ditentukan oleh pendapatan nasional saja. Permintaan uang tidak ditentukan oleh faktor ekonomi lainnya, seperti tingkat bunga.
Kaum klasik juga beranggapan bahwa permintaan uang bersifat inelastis terhadap tingkat bunga karena tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat bunga.
Teori klasik ini membahas tentang hubungan antara penawaran dan permintaan, menitikberatkan uang dari sudut pandang kuantitas. Eits, ternyata dalam teori ini muncul dua pandangan dari dua tokoh besar yaitu David Ricardo dan Irving Fisher.
a. David Ricardo
Teori kuantitas sederhana (David Ricardo)
Masalah nilai uang dipecahkan oleh Ricardo, yaitu dengan hubungan
lurus antara jumlah uang dengan harga suatu barang. Ricardo
menyimpulkan bahwa hubungan antara jumlah uang dengan nilai uang
memiliki hubungan yang terbalik.
Apabila pendapat dari Ricardo dihubungkan dengan harga, hal tersebut
dapat dinyatakan bahwa ketika jumlah dari uang naik dua kali lipat, maka
harga juga akan naik dua kali lipat dan sebaliknya. Rumus :
M = k.p atau P= 1/k.M
10
Dimana:
M = Jumlah uang beredar
P = Tingkat harga
K = Merupakan factor proporsional yang konstan
Teori ini menyatakan bahwa jumlah uang dan tingkat harga memiliki
hubungan yang proposional, yaitu dengan rumus sebagai berikut:
P = f(M)
Apabila M yang merupakan jumlah uang beredar mengalami kenaikan,
maka harga juga akan mengalami kenaikan yang sama.
b. Irving Fisher. Dari pendapat yang dikemukakan oleh Fisher, bahwa timbulnya
permintaan akan uang diakibatkan oleh proses dari penggunaan uang
sebagai alat transaksi. Besar kecilnya nilai dari Vt, yaitu ditentukan oleh
seberapa besar proses dari transaksi yang terjadi dimasyarakat pada suatu
periode.
Sebagai penyempurnaan dari teori sebelumnnya, Irving Fisher
menyatakan nilai uang ditentukan oleh 3 faktor yaitu:
1) Jumlah uang beredar (M)
2) Cepatnya peredaran uang (V)
3) Jumlah barang yang diperdaganggakan atau volume barang yang
diperdagangkan (T)
Rumus Fisher, transaction equation adalah:
MV = PT atau P = MV
dimana :
M = umlah uang beredar
V = kepatan peredaran uang
T = jumlah barang yang diperdaganggakan
P = tingkat harga harga umum
2. TEORI KEYNES
Teori permintaan uang menurut Keynes dikenal dengan teori Liquidity of Preference yang menjelaskan perilaku masyarakat dalam memegang uang. Menurut Keynes, permintaan uang untuk transaksi yang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional merupakan hal yang tidak bisa dibantah. Semakin tinggi kegiatan transaksi ekonomi, maka akan semakin tinggi permintaan uang untuk kebutuhan transaksi.
Dalam buku Ekonomi Moneter (2008) karya Imamudin Yuliadi, dijelaskan bahwa menurut Keynes, kebutuhan uang tidak hanya untuk sesuatu yang sifatnya normal dan reguler seperti halnya kebutuhan uang untuk transaksi. Tetapi, kebutuhan uang juga untuk sesuatu di luar perencanaan sebelumnya, seperti kebutuhan untuk membeli obat ketika sakit, kebutuhan membeli peralatan produksi ketika mengalami kerusakan, dan lain-lain.
Dilihat secara garis besar, ada dua alasan kenapa individu atau perusahaan memegang uang:
- Transaction demand, yaitu kebutuhan untuk melakukan transaksi.
- Asset demand, yaitu kebutuhan untuk berjaga-jaga.
- Speculation motive yaitu motiv berpsekulasi
Faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang?
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan uang. Umumnya, faktor-faktor tersebut sejalan dengan teori pendapatan yang dikemukakan J.M. Keynes.
Ini dia faktor-faktor tersebut:
- Meningkatnya kekayaan
- Pendapatan nasional mengalami perubahan karena besar-kecilnya pembelanjaan negara
- Meningkatnya kebutuhan transaksi dengan uang sebagai alat tukar
- Kebutuhan untuk berjaga-jaga
- Kebutuhan membuat spekulasi
C. PENAWARAN UANG
Penawaran uang mengacu pada jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kamu mungkin ingat suatu kebijakan negara berupa kebijakan moneter untuk mengatur penawaran uang atau jumlah uang yang beredar. Nah, dari situ kita tahu bahwa penawaran uang adalah tugas negara yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Dalam penawaran uang, kamu akan menemukan istilah M1, M2, M3. M1 merupakan uang logam, uang kertas, dan rekening giro. Jika M1 ditambahkan dengan tabungan non-giral dan rekening bank yang tidak dapat dicairkan dalam bentuk cek, akan diperoleh M2. Jika M2 ditambahkan dengan kesepakatan pembelian kembali dalam jangka panjang, deposito jangka panjang, dan aset lain, akan diperoleh M3.
Tidak hanya ketiga istilah tersebut, near money juga termasuk dalam penawaran uang. Near money adalah kekayaan bentuk lain yang bisa dikonversi ke dalam bentuk likuid serta dapat dihitung sebagai uang, misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Faktor yang Memengaruhi Penawaran Uang
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan Bank Indonesia pada saat melakukan tugasnya dalam mengatur penawaran uang.
Ini dia faktor-faktor yang dimaksud:
- Tingkat bunga
- Tingkat inflasi
- Tingkat produksi dan pendapatan nasional
- Kondisi kesehatan dunia perbankan
- Nilai tukar rupiah
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar